Studium General Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta
Sukoharjo, 15 Agustus 2019 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta telah berhasil melaksanakan Studium General dari kamis pagi hingga siang hari. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal pembekalan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa baru yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Acara Studium General berlangsung dengan lancar di Gedung Graha IAIN Surakarta, dengan jumlah peserta mencapai kurang lebih 1.111 mahasiswa baru, dan tak ketinggalan acara ini juga mengangkat sebuah tema yaitu “Deradikalisasi di Kalangan Anak Muda Islam” dengan pembicara yang fenomenal yakni KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed atau akrab disapa Gus Rozin. Namun beliau berhalangan hadir sehingga beliau mengutus asistennya yang juga diamanahi sebagai Staff Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri yaitu Dr. Abdul Wahid, yang akrab disapa Gus Wahid untuk menggantikannya mengisi acara tersebut.
Studium General berlangsung hikmat, dengan serangkaian acara meliputi opening ceremony yang dibuka langsung oleh Dr. H. Abdul Matin, Lc., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, kemudian sambutan ditutup dengan penyerahan simbolis kenang – kenangan dari Dr. H. Abdul Matin, Lc., M.Ag kepada Dr. Abdul Wahid.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian inti materi yang diawali oleh KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed melalui video singkat yang sengaja diputar sebagai bentuk pemantik atau pengantar dasar sebelum penyampaian materi yang lebih luas oleh Gus Wahid. Dalam video tersebut beliau memaparkan terkait radikalisasi dan toleransi, melihat dimana islam dan demokrasi itu berjalan berdampingan di Indonesia dan radikalisasi itu sendiri begitu dekat dengan generasi Z sebagai sasaran utama yang sering terjebak didalamnya. Beliau juga memperingatkan kepada para generasi muda agar waspada terhadap bentuk atau tanda radikalisasi yang muncul disekitar kita, dan pandai dalam memilah serta memahami latar belakang ataupun sebab munculnya berbagai bentuk gerakan Islam yang mulai bermunculan di negara kita. Karena, beliau memprediksi bahwa tahun – tahun yang akan datang, Indonesia akan menjadi rujukan dari banyaknya gerakan Islam di Dunia. Hal ini lantas membantu kita dalam membangun kembali perspektif yang benar, tegas Gus Rozin dalam video singkatnya.
Kemudian acara berlanjut dengan kehadiran Dr. Abdul Wahid atau Staff Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri sebagai pembicara dalam acara inti dan memaparkan terkait tema yang diangkat. Dalam kesempatnnya Dr. Abdul Wahid atau akrab disapa Gus Wahid menyampaikan tentang bagaimana pembentukan mental pada mahasiswa FEBI yang seharusnya untuk ikut serta dalam membangun perekonomian bangsa demi kemaslahatan umat. Namun realitanya kita tidak sedang dalam posisi tersebut, justru kita sibuk dengan berbagai diskusi terkait perbedaan pendapat dalam beragama, yang pada akhirnya berujung pada perpecahan. Perbedaan pendapat boleh saja, bahkan sangat diperlukan tetapi bukan berarti menjatuhkan satu sama lain, karena setiap orang memiliki pilihan masing – masing dan kita semestinya harus saling toleransi satu sama lain. Beliau pun menegaskan bahwa kita harus segera beranjak dari debat kusir yang sia – sia dan begitu menyita waktu kita.
Dr. Abdul Wahid juga menambahkan terkait contoh kasus radikalisme di dunia, kasus radikalisme di Indonesia dan mengenal generasi muda sebagai sasaran radikalisme. Perlu diketahui, agama islam dan pacasila memang sejatinya berjalan berdampingan, terkadang hal ini kerap disalahgunakan. Terakhir, Gus Wahid berpesan untuk para generasi muda yang dekat dengan dunia internet agar berwaspada, karena banyak sekali provokasi – provokasi radikalisme yang mampu mengundang kita untuk terjerumus didalamnya.
Studium general pun berlanjut dengan beberapa agenda sosialisasi terhadap mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, diantaranya ialah sosialisasi dari pihak Kemenag terkait mushaf Al- Quran, didalamnya mahasiswa diajak untuk belajar memilah dan memahami berbagai produk dan layanan digital serta tugas dan fungsinya. Kemudian dilanjut dengan sosialisasi dari Badan Waqaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan memaparkan sebagaimana jalannya badan waqaf itu sendiri dan mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam mensukseskannya. Acara studium general kemudian ditutup dengan sosialisasi dari pihak Bursa Efek Indonesia, dimana mahasiswa dikenalkan dengan sistem mudahnya menabung saham walau hanya melalui smartphone dan masih banyak lagi.
Kami berharap setelah terselenggaranya acara ini, mahasiswa baru FEBI IAIN Surakarta mampu merasakan kebermanfaatannya sehingga dapat mempengaruhi pembentukan karakter bangsa yang lebih baik kedepannnya.
Ajeng Astrid DK
(Kastrat DEMA FEBI)