Sabtu, 12 Oktober 2019


Tim Video FEBI IAIN Surakarta juara 3 di ajang perlombaan antar FEBI Se-Indonesia

Ajang perlombaan bergengsi Tahunan antar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Se-Indonesia atau yang biasa dikenal dengan nama Jambore Ekonomi Syariah  (JES Nasional) kali ini diselenggarakan di IAIN Tulung Agung (Jawa Timur) pada tanggal 10 - 13 Oktober 2019. 

Pada tahun 2019 ini JES Nasional diikuti oleh 32 kampus PTKIN dari berbagai penjuru negeri di Indonesia. Dari beberapa cabang lomba yang ada, IAIN Surakarta mengirimkan satu Tim untuk mengikuti perlombaan Video Competition sesuai dengan aturan dan tema yang telah ditetapkan. 

Dengan niat yang kuat, Tim lomba FEBI mencoba mempersembahkan yang terbaik, mulai dari pengambilan video dari berbagai sudut yang merupakan ciri khas kota solo, suasana kampus, dan proses kehidupan kampus yang juga digabungkan dengan maraknya fenomena ekonomi digital saat ini. Kenyamanan dan kemudahan yang diberikan melalui ekonomi digital membuat Tim Video FEBI mengangkat tema "Candu" yang berarti kita dimanjakan dan sedikit bergantung atas kemudahan dan efektivitas yang ditawarkan oleh ekonomi digital, sehingga membuat candu positif untuk terus memanfaatkannya. 

Lomba yang diawali dengan seleksi pengumpulan video, selanjutnya presentasi dan dinilai langsung oleh juri akhrinya menghasilkan beberapa juara, diantaranya juara satu diraih oleh UIN Sultan Maulana Hasanudi Banten, juara kedua diraih oleh Tuan Rumah yaitu IAIN Tulung Agung dan Juara tiga diraih oleh IAIN Surakarta.

Berikut ini beberapa nama anggota Tim Video lomba FEBI IAIN Surakarta : 
1. Annisa Nurhalisa
2. Dian Aresti 
3. Bayu Tri Pamungkas
4. Yoanda Hengki Chaniago

Rizki Fajar, selaku ketua DEMA FEBI dan pendamping peserta lomba mengungkapkan bahwa "Semoga dengan diraihnya juara 3 ini mampu memacu semangat teman-teman mahasiswa lain untuk selalu berperan aktif dan ikut serta dalam memajukan nama besar IAIN Surakarta karena Sejatinya menang dan hadiah uang bukanlah suatu hal utama, namun kontribusi dan semangat berdedikasi untuk membawa sesuatu hal yang dapat mengangkat nama kampus adalah bukti pengabdian yang sebenarnya." 

(Humas DEMA FEBI)






Rabu, 25 September 2019



PRESS RELEASE
Seminar Nasional Kebangsaan DEMA FEBI IAIN Surakarta




Sukoharjo, 24 September 2019-Dema FEBI IAIN Surakarta telah menyelenggarakan Acara Seminar Nasional Kebangsaan dengan tema  "Milenial Bicara Ekonomi Indonesia".

Acara diawali dengan salam pembuka, pembacaan ayat suci Al-Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa, kemudian sambutan-sambutan dari ketua panitia (Wichang Arif) dan ketua umum DEMA FEBI (Rizki Fajar) baru dilanjut dengan sambutan dari jajaran fakultas yang diwakili oleh Ibu Datien Eriska Utami, S.E., M.S.i sekaligus membuka acara secara resmi. 

Dalam Grand Opening kali ini ditampilkan pertunjukan silat yang dipadukan dengan tari yang ke semua personilnya merupakan mahasiwa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan kelima pesilat merupakan peraih medali di ajang perlombaan internasional. Hiburan ini juga  tergabung dalam  UKM Sentra Tari dan UKM Beladiri IAIN Surakarta. Grand opening acara tersebut berlangsung dengan hikmat dan meriah, bahkan Sherly Annavita selaku pembicara yang telah hadir saat itu pun antusias menyaksikan hiburan tari yang dikolabirasikan dengan pencak silat.

Acara inti seminar nasional kebangsaan kali ini  menghadirkan dua pembicara yang sangat fenomenal, yakni Sherly Annavita dan Faldo Maldini yang dipandu langsung oleh moderator yang juga millenial dari kepala departemen kastrat DEMA FEBI (Said Satria) . 

Pembicara pertama  yaitu Sherly Annavita mengawali penyampaiannya dengan sebuah kutipan kata-kata mutiara dari Ali Bin Abi Thalib, yang berisi "Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa yang akan datang". Selanjutnya beliau menyampaikan materi terkait sebagaimana seharusnya milenial bertindak, setidaknya untuk 15 tahun kedepan, akan menjadi seperti apakah kita kelak. Seringkali juga beliau menekankan kepada para milenial untuk menjadi pemuda yang terbaik di bidangnya, sebab pasti akan ada seleksi alam dan hanya yang terbaiklah yang akan lolos. Peserta nampak antusias sampai berebut untuk bertanya terkait apa yang telah beliau sampaikan. Hal tersebut mampu mencairkan suasana dan membuat forum lebih hidup. Beberapa motivasi juga beliau sampaikan kepada millenial untuk terbuka pikirannya dan mampu menjadi  _agent of social control_ serta _agen of change_.
"Kalau hanya ada 1000 pemuda yang menjadi bagian dari perubahan, maka jadilah 10 diantaranya. Kalau ada 1000 alasan untuk menunda, maka buatlah 1001 alasan untuk memulainya hari ini"
~ Sherly Annavita ~

Acara inti kemudian dilanjutkan dengan penampilan  musikalisasi puisi dari salah satu pengurus DEMA FEBI IAIN Surakarta (Kartikawati) dengan puisi karya sendiri. Selanjutnya acara sempat diselipkan Galang Dana bersama dengan lembaga ACT (Aksi Cepat Tanggap) dan sedikit mensosialisasikan terkait beberapa bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Diantaranya, kebakaran yang terjadi di beberapa daerah; seperti kebakaran di Riau dan kalimantan yang asapnya diekspor hingga ke negara tetangga, serta kekeringan yang terjadi di solo raya, yaitu sragen, klaten maupun sekitarnya.

Acara inti kembali dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua dari Faldo Maldini yang merupakak sosok pemimpin muda yang telah melalang buana dalam dunia aktivis kampus maupun dalam dunia kepemimpinan  Indonesia. Beliau menyampaikan terkait "Pandangan negara yang harus dibuat seperti apa".

Sebenarnya ekonomi indonesia pada tahun 1960 tidak kalah jauh dengan negara-negara asia di sekitarnya. Terbukti dari banyaknya orang-orang luar negeri yang menempuh pendidikannya di Indonesia. Problematika indonesia itu sebenarnya terletak pada fondasinya, pembangunan infrastruktur yang berkembang pesat memang baik, namun di sisi lain seharusnya pemerintah juga meningkatkan ke-efektivitasan dan produktivitas dalam sektor produksi. Indonesia itu kaya akan SDM nya, tetapi kekurangannya adalah pada sektor produktivitas, sehingga berdampak pada kegiatan ekspor yang sembarangan. Dengan demikian negara lain lah yang mengolahnya, kemudian kita sendiri yang melakukan impor dengan harga yang selisih jauh dari harga ekspor di awal. Memang benar indonesia maju sebab didorong oleh sifat konsumtif yang dimiliki oleh rakyatnya. 

Beliau Juga memperlihatkan beberapa negara lain yang perekonomiannya berkembang pesat dan patut untuk dicontoh. Tidak sampai disana, beliau juga menuturkan bahwa perekonomian indonesia banyak disokong oleh sektor informal secara signifikan, seperti beberapa _start up_ yang memiliki tingkat valuasi tinggi di Indonesia. Tidak hanya terkait perekonomian di Indonesia, pembicara kedua ini juga menyampaikan bagaimana seharusnya millenial bertindak, seperti diantaranya ialah millenial harus punya project atau visi untuk dirinya masing-masing maupun untuk negara kedepannya, millenial harus memperkuat akademiknya sebagaimana skill yang dimilikinya, dan millenial harus melek akan politik. Kemudian satu persatu peserta mulai menyangkal dan mempertanyakan terkait yang disampaikan oleh pembicara. Terakhir, pembicara menutup dialognya dengan pesan semangat.
"Kalau kita sama-sama bergerak, pasti akan bertemu lagi kelak. Tetapi kalau tidak bertemu lagi, pasti ada salah satu dari kita yang berhenti bergerak. Sedang, kita tidak tahu dimasa yang akan datang, bisa jadi saya yang akan duduk di kursi dan mendengarkan teman-teman berdialog."
~ Faldo Maldini ~

Kami sebagai panitia berharap dengan diadakannya acara seminar seperti ini mampu menambah wawasan kita terhadap perekonomian yang ada di Indonesia, kemudian terkait  kejadian apa saja yang  sebenarnya terjadi di lapangan serta mampu membuka mindset para millennial agar dapat bertindak sebagaimana mestinya. Sebab kita adalah seperti apa yang kita pikirkan dimasa yang akan datang. 

Ajeng Astrid Dwi Kencana
(Kastrat DEMA FEBI)








Minggu, 18 Agustus 2019




Lomba seru untuk penerus Bangsaku

Purwohutaman Kartasura, 18 Agustus 2019 - Salah satu Departmen di DEMA FEBI IAIN Surakarta yaitu Departemen Sosial dan Pengabdian Masyarakat (SosPM) telah berhasil menyelanggarakan kegiatan berupa Lomba anak-anak dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-74. Lomba tersebut diikuti oleh anak-anak dari Desa Binaan DEMA FEBI dan juga anak-anak dari lingkungan sekitar.

Acara Lomba anak-anak dimulai dengan senam ceria yang dipandu oleh teman-teman dari UKM T-MAPS dan mendapat sambutan langsung dari ketua DEMA FEBI. Melihat antusiasme mereka untuk mengikuti kegiatan ini, Departemen SosPM mempersembahkan beberapa perlombaan,diantaranya ialah Lomba Makan Krupuk, Lomba Mewarnai, Lomba  Karet gelang move on, Lomba Balon Dance dan Lomba Pukul Air. Terlihat sekali sikap kompetitif mereka untuk memenangkan setiap perlombaan tersebut. 

Keceriaan acara lomba diantaranya terlihat ketika anak-anak diajak untuk senam; ketika lomba makan krupuk dengan aturan yang unik; ketika memecah air tapi tidak kena-kena, ketika balon dance harus goyang sambil menjaga balon, dan lain-lain.

Tidak berhenti disana, para panitia juga memberikan Hadiah kepada para pemenang perlombaan sebagai reward atas kemenangan mereka dalam perjuangannya. Saat pembagian hadiah berlangsung, anak-anak terlihat senang sekali dan sangat menikmati acara. Kemudian acara ditutup dengan foto bersama seluruh panitia beserta anak-anak sebagai peserta. Seolah Keakraban dan kehangatan terangkul menjadi satu.

Demikianlah acara lomba seru bersama DEMA FEBI dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-74. Semoga pesan dibalik acara ini mampu tersampaikan kepada generasi penerus bangsa, agar tak pernah patah semangat dalam memajukan negara Indonesia. Semoga Indonesia Jaya selalu, Dirgahayu Indonesia ku.

Ajeng Astrid DK
(Kastrat DEMA FEBI)

#DEMA FEBI_IAIN Surakarta












Kamis, 15 Agustus 2019







Studium General Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta

Sukoharjo, 15 Agustus 2019 – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta telah berhasil melaksanakan  Studium General dari kamis pagi hingga siang hari. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah awal pembekalan untuk menambah wawasan bagi para mahasiswa baru yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Acara Studium General berlangsung dengan lancar di Gedung Graha IAIN Surakarta, dengan jumlah peserta mencapai kurang lebih 1.111 mahasiswa baru, dan tak ketinggalan acara ini juga mengangkat sebuah tema yaitu “Deradikalisasi di Kalangan Anak Muda Islam” dengan pembicara yang fenomenal yakni KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed atau akrab disapa Gus Rozin. Namun beliau berhalangan hadir sehingga beliau mengutus asistennya yang juga diamanahi sebagai Staff Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri yaitu Dr. Abdul Wahid, yang akrab disapa Gus Wahid untuk menggantikannya mengisi acara tersebut.
Studium General berlangsung hikmat, dengan serangkaian acara  meliputi opening ceremony yang dibuka langsung oleh Dr. H. Abdul Matin, Lc., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, kemudian sambutan ditutup dengan penyerahan simbolis kenang – kenangan dari Dr. H. Abdul Matin, Lc., M.Ag kepada Dr. Abdul Wahid.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian inti materi yang diawali oleh KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed melalui video singkat yang sengaja diputar sebagai bentuk pemantik atau pengantar dasar sebelum penyampaian materi yang lebih luas oleh Gus Wahid. Dalam video tersebut beliau memaparkan terkait radikalisasi dan toleransi, melihat dimana islam dan demokrasi itu berjalan berdampingan di Indonesia dan radikalisasi itu sendiri begitu dekat dengan generasi Z sebagai sasaran utama yang sering terjebak didalamnya. Beliau juga memperingatkan kepada para generasi muda agar waspada terhadap bentuk atau tanda radikalisasi yang muncul disekitar kita, dan pandai dalam memilah serta memahami latar belakang ataupun sebab munculnya berbagai bentuk gerakan Islam yang mulai bermunculan di negara kita. Karena, beliau memprediksi bahwa tahun – tahun yang akan datang, Indonesia akan menjadi rujukan dari banyaknya gerakan Islam di Dunia. Hal ini lantas membantu kita dalam membangun kembali perspektif yang benar, tegas Gus Rozin dalam video singkatnya.
Kemudian acara berlanjut dengan kehadiran Dr. Abdul Wahid atau Staff Khusus Presiden Bidang Keagamaan Dalam Negeri sebagai pembicara dalam acara inti dan memaparkan terkait tema yang diangkat. Dalam kesempatnnya Dr. Abdul Wahid atau akrab disapa Gus Wahid menyampaikan tentang bagaimana pembentukan mental pada mahasiswa FEBI yang seharusnya untuk ikut serta dalam membangun perekonomian bangsa demi kemaslahatan umat. Namun realitanya kita tidak sedang dalam posisi tersebut, justru kita sibuk dengan berbagai diskusi terkait perbedaan pendapat dalam beragama, yang pada akhirnya berujung pada perpecahan. Perbedaan pendapat boleh saja, bahkan sangat diperlukan tetapi bukan berarti menjatuhkan satu sama lain, karena setiap orang memiliki pilihan masing – masing dan kita semestinya harus saling toleransi satu sama lain. Beliau pun menegaskan bahwa kita harus segera beranjak dari debat kusir yang sia – sia dan begitu menyita waktu kita. 
Dr. Abdul Wahid juga menambahkan terkait contoh kasus radikalisme di dunia, kasus radikalisme di Indonesia dan mengenal generasi muda sebagai sasaran radikalisme. Perlu diketahui, agama islam dan pacasila memang sejatinya berjalan berdampingan, terkadang hal ini kerap disalahgunakan. Terakhir, Gus Wahid berpesan untuk para generasi muda yang dekat dengan dunia internet agar berwaspada, karena banyak sekali provokasi – provokasi radikalisme yang mampu mengundang kita untuk terjerumus didalamnya.
Studium general pun berlanjut dengan beberapa agenda sosialisasi terhadap mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, diantaranya ialah sosialisasi dari pihak Kemenag terkait mushaf Al- Quran, didalamnya mahasiswa diajak untuk belajar memilah dan memahami berbagai produk dan layanan digital serta tugas dan fungsinya. Kemudian dilanjut dengan sosialisasi dari Badan Waqaf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan memaparkan sebagaimana jalannya badan waqaf itu sendiri dan mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam mensukseskannya. Acara  studium general kemudian ditutup dengan sosialisasi dari pihak Bursa Efek Indonesia, dimana mahasiswa dikenalkan dengan sistem mudahnya menabung saham walau hanya melalui smartphone dan masih banyak lagi. 
Kami berharap setelah terselenggaranya acara ini, mahasiswa baru FEBI IAIN Surakarta mampu merasakan kebermanfaatannya sehingga dapat mempengaruhi pembentukan karakter bangsa yang lebih baik kedepannnya. 

Ajeng Astrid DK
(Kastrat DEMA FEBI)

Senin, 20 Mei 2019

Press Release
Aliansi Mahasiswa Soloraya
“Duka kemanusiaan Dalam Pemilu Serentak 2019”
Departemen Kajian Aksi dan Strategis (KASTRAT)
DEMA FEBI IAIN Surakarta

Hidup Mahasiswa Indonesia!
Hidup Rakyat Indonesia!
Surakarta – Senin 20 Mei 2019, Aliansi Mahasiswa Soloraya menggelar Aksi Duka Kemanusiaan Dalam Pemilu Serentak 2019.  Aksi tersebut kurang lebih mendatangkan 100 mahasiswa yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi kampus di solo yang diantaranya DEMA FEBI IAIN Surakarta, BEM UNS, KAMMI Soloraya, BEM FMIPA, BEM FP, BEM FKIP, BEM FISIP, BEM FT, BEM FIB, GUS DURIAN, dan IIM. 
Masa aksi ini dimulai pada pukul 13.30 – 15.30 WIB bertempat di Perempatan Banjarsari yang kemudian berakhir di KPUD Surakarta yang beralamat di JL. Kahuripan Utara No. 23 Sumber, Banjarsari, yang bertujuan untuk menyampaikan orasi dari masing-masing perwakilan organisasi kepada pimpinan KPUD Surakarta terkait keresahan mengenai kasus meninggalnya ratusan Petugas Pemilu 2019 yang terdiri dari Petugas KPPS, Pengawas Pemilu, dan Pihak Keamanan. Fenomena ini adalah kejadian yang luar biasa dalam tragedi kemanusiaan, kasus ini pun tidak bisa dianggap remeh dan sudah seharusnya Negara sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk dapat menjaminn hak hidup warga negaranya. 
Kegiatan aksi kali ini tidak hanya sekedar penyampaian orasi kepada KPUD Surakarta lalu selesai dengan begitu saja, akan tetapi aksi ini juga menyelenggarakan Upacara pengibaran bendera ½ tiang yang diiringi dengan Lagu Kebangsaan Indonesia dilanjut dengan Lagu Mengheningkan Cipta, Lagu Gugur Bunga, dan Lagu Mars Mahasiswa. Selain itu mahasiswa yang ikut terjun dalam aksi juga melakukan rangkaian sholat ghoib dan doa bersama untuk para pahlawan demokrasi yang telah meninggal dunia dan pahlawan demokrasi yang sedang menderita sakit serta membuat pocong-pocongan yang dibawa dengan keranda yang dibuat dengan batang bambu dan penyebaran bunga sebagai wujud simbolik atas ratusan Petugas Pemilu yang meninggal dunia.  
Setelah itu juga terdapat penyampaian sikap mahasiswa yang diwakilkan oleh Faith Silmi selaku ketua  BEM UNS yang isinya : pertama turut berduka atas gugurnya penyelenggara pemilu serentak 2019,  kedua mendesak pemerintah segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen bersama masyarakat sipil dengan melibatkan berbagai pihak, baik dari kalangan medis maupun tokoh masyarakat untuk menulusuri penyebab dari kematian ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), ketiga menuntut pemerintah dan penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu dan DKPP) mengevaluasi pelaksanaan pemilu serentak 2019 dengan terbuka dan independen dan keempat mengajak kedua belah kubu peserta pemilu berhenti memanfaatkan kamanusiaan untuk kepentingan politik praktis dan elektoral semata. 
Mengeai penyampaian empat sikap diatas yang pengungkapannya langsung didepan Ketua KPUD Surakarta, Ketua KPUD Surakarta menanggapi bahwa natinya kajian tersebut akan di  tindak lanjuti.. 

(Indah Puji Lestari)






Seminar Nasional Islam Millenial dengan tema 
“ Spirit Hijrah Era Millenial”

Kamis 9 Mei 2019 DEMA FEBI bekerjasama dengan Pakkis FEBI IAIN Surakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Islam Millenial dengan tema “ Spirit Hijrah Era Millenial” yang diisi oleh Abay Aditiya atau sering dijuluki dengan Kang Abay. Selain Seminar Islam Millenial, pada kesempatan  ini juga mengadakan Santunan Anak Yatim yang bertempat di Gedung Graha IAIN Surakarta. Acara ini juga dimeriahkan oleh  penampilan spesial dari grup Nasyid The Qolbu Akustik UKMI Nurul Ilmi IAIN Surakarta, 
Acara dibuka dengan pembukaan, pembacaan Ayat suci Al – Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sambutan. Dilanjutkan dengan pemberian Santunan Anak Yatim yang diberikan langsung oleh donatur yaitu perwakilan dari anggota SRC dan Lazis Jateng. Santunan tersebut diberikan kepada kurang lebih 20 anak yatim yang bertempat tinggal disekitar daerah Kartasura. 
Seminar ini dihadiri kurang lebih 900 peserta, mereka sangat antusias mengikuti Seminar Nasional Islam Millenial. Sebelum menyampaikan inti materi Kang Abay membawakan sebuah lagu yaitu Singlelillah,  peserta menyambut dengan tepuk tangan meriah. Dalam seminar tersebut Kang Abay menyampaikan materi tentang Hijrah dan bagaimana tahapan – tahapan dalam hijrah, ada sembilan formula hijrah antara lain : 
Niat yang lurus karena Allah.
Menjadikan hidup kita sebagai jalan bertaubat.
Miliki atau susun roatmap hidup/ visi misi hidup.
Bangun kebiasaan baik.
Seleksi sahabat dekat.
Masuk komunitas positif.
Seleksi film/buku bacaan/ musik yang kamu akses.
Rutinkan belajar 
Mempunyai guru/mentor/murrobi dalam sebuah halaqoh.
Dalam seminar tersebut Kang Abay mengatakan bahwa Singlelillah itu bukan orang yang tak tahu tentang cinta, tapi dia tahu kapan harus memperjuangkan cinta. 




Selasa, 30 April 2019




Tim Futsal FEBI Juara 3 di event kejuaraan Futsal Jateng-DIY
28 April 2019
Minggu, 28 April 2019 telah menjadi kabar gembira sekaligus kabar kebanggaan bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta. Yaitu kegembiraan Tim Futsal FEBI yang telah berhasil memperoleh juara 3 dalam ajang kompetisi futsal antar Fakultas Ekonomi se Jateng-DIY yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam event “Gladiator Competition (27-28 April 2019)”.
Prestasi ini merupakan kali pertama untuk FEBI dalam ajang olahraga Futsal, biasanya prestasi-prestasi yang sering diraih adalah Karya Tulis ilmiah, Lomba debat, lomba video, dan paper.
“Harapannya, kita dapat meningkatkan lagi prestasi ini dari yang sebelumnya juara 3 menjadi juara 1 di kesempatan ke depan” kata Rizki Fajar, selaku ketua Umum DEMA FEBI). Meskipun demikian, memang perolehan ini sungguh membutuhkan pengorbanan luar biasa dan penuh keikhlasan yang tinggi, baik oleh para pemain yang selalu bergegas untuk berlatih secara mandiri. Sekaligus pula para fasilitator yaitu DEMA FEBI dan pihak Fakultas yang berperan sebagai pendamping dan penyedia wadah yang mencarikan pelatih dan segenap kebutuhan tim, dengan niat agar tim futsal ini tetap bisa mengikuti kompetisi lomba futsal dan meraih kemenangan.
Adapun nama-nama mahasiswa yang menjadi delegasi dalam ajang ini adalah :
1. Galang Fathur Ramadhan (manager tim)_MBS
2. Revine Hasan Qodri (pelatih dan official)_BKI
3. Alvian Chairul Mahfidz (Pelatih dan official)_HES
.
Tim Futsal
1. Asroni Prasetyo_MBS
2. Rendi Lauren Adreansyah_MBS
3. Fradian Vanda Fauzi_MBS
4. Rifqi Naufal Ramadan_MBS
5. Bagus Ardiyanto_MBS
6. Reyza Fauzia_MBS
7. Dhiyaul Haq Nashrulloh_MBS
8. Aslam Muhammad_PBS
9. Analis Yusuf Prasetyo_PBS
10. Fathurahman Tri Atmaja (Nova)_PBS
11. Adi Sri Budiyanto_AKS
12. Wahyu Andika_AKS
Semoga prestasi yang telah diraih dapat ditingkatkan dan tetap bekerja keras serta tulus ikhlas untuk meraih prestasi-prestasi lain.
(Humas DEMA FEBI)

Kamis, 07 Februari 2019



Golput Bukan Solusi, Layanan Pindah Memilih adalah Solusi

Dua Ribu Sembilan Belas, Tahun dimana Indonesia akan merayakan pesta demokrasi terbesar dalam sejarah. Karena ditahun ini Rakyat Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) secara serentak yang menggunakan lima kotak suara karena selain memilih anggota DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten juga memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden. Yang mana pemilihan seperti ini dilaksanakan pertama kali di Indonesia. Dan dalam hal ini, tidak bisa dipungkiri jika setiap pemilu banyak dari teman teman Mahasiswa yang notabene sebagian besar dari mereka adalah perantau, malas atau enggan untuk menyoblos dan memilih untuk golput karena harus pulang kekampung halaman mereka. Tentunya hal ini sangat disayangkan, karena bagaimanapun Golput bukanlah solusi yang tepat dan kesadaran dari teman teman untuk menggunakan hak suaranya sangat penting untuk perubahan bangsa yang lebih baik.

Komisi pemilihan umum (KPU) kali ini memberikan perhatian yang lebih kepada para masyarakat yang sedang tidak berada di wilayah domisilinya saat pelaksanaan pemilu 17 April 2019 mendatang. Pasalnya KPU kali ini membuka Layanan Pindah Memilih. Layanan ini memungkinkan para masyarakat untuk bisa menggunakan hak pilihnya meski tidak sedang berada dalam lingkup domisilinya.

Tentunya dengan diadakannya layanan ini bisa memberikan angin segar bagi para mahasiswa perantauan dan dengan dihadirkannya layanan ini sudah bukan menjadi suatu alasan jika nanti para mahasiswa perantauan memilih golput karena alasan tidak berada di domisilinya.

Adapun layanan pindah memilih tersebut dengan Formulir A5 bisa didapatkan di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten/Kota asal atau terdekat, paling lambat 17 Febuari 2019 agar terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb). Dan cara untuk mengurus surat pindah memilih yaitu :

✅ Mengecek nama pemilih dalam DPT secara online dengan cara klik lindungihakpilihmu.kpu.go.id atau aplikasi mobile via playstore “KPU RI Pemilu 2019”
✅ Pemilih mengajukan surat pindah memilih (Formilir A5) di KPU Kabupaten/Kota
KPU Kabupaten/Kota akan mencoret nama pemilih dalam TPS sebelumnya
✅ Nama pemilih dipindahkan ke TPS lain sesuai keinginan
✅ Surat pindah dilaporkan kepetugas KPU tingkat Kelurahan minimal H-3 sebelum pemilihan

Soo.. Bukan jadi alasan lagi ya guys, untuk golput karena alibi tinggal jauh dari domisili asal. Karena Warga Negara yang baik akan menggunakan hak suaranya untuk Indonesia yang lebih baik dan sejahtera apalagi kita sebagai seorang Mahasiswa.

[Departemen Kajian dan Aksi Strategis DEMA FEBI IAIN Surakarta]

Pic by : Instagram: @kpu_ri

#DEMA FEBI
#KABINET ISTIMEWA
#Islami, Terdidik, Merakyat dan Berwarna

Selasa, 29 Januari 2019



Hoax Logo UIN Surakarta antara Harapan dan Kenyataan


29 Januari 2019 tersebar sebuah logo yang didalamnya bertuliskan UIN SURAKARTA. Logo tersebut banyak beredar distatus media sosial mahasiswa IAIN Surakarta terutama dalam story WhatsApp. Tak bisa dipungkiri, bahwa hal ini menunjukan antusiasme Mahasiswa IAIN Surakarta dan juga besarnya harapan agar IAIN Surakarta segera bertransformasi ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu UIN Surakarta (dari Institut menjadi Universitas).
Setiap mahasiswa menginkan Lembaga Pendidikannya untuk menjadi kampus yang lebih baik atau bahkan kampus terbaik.  Akan tetapi sebagai seorang mahasiswa, jangan sampai kita menerima informasi secara mentah-mentah tanpa mencari kebenarannya terlebih dahulu. Walaupun sebenarnya, pada hal ini kebayakan mahasiswa telah menyadari dan menganggap hal ini sebagai senda gurau belaka untuk tetap menyuarakan keinginan mereka agar kampus ini segera bertransformasi menjadi UIN.
Oleh karena itu, kami selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ( DEMA FEBI), berusaha mengklarifikasi mengenai informasi tersebut. Karena banyak dari masyarakat kampus yang kurang mengetahui kebenaran informasi yang sudah terlanjur beredar saat ini.
Hasil dari klarifikasi kami kepada pihak kampus, mereka menegaskan bahwasanya “logo UIN SURAKARTA yang telah beredar dikalangan mahasiswa IAIN SURAKARTA itu adalah HOAX”  tutur Bapak Gustav ( Staff Humas Protokoller IAIN Surakarta). Selain itu beliau menghimbau kepada seluruh mahasiswa IAIN SURAKARTA agar tidak menyebarluaskan informasi yang belum benar kejelasan nya.
Dari sini kita dapat belajar, seharusnya sebagai kaum intelektual, kita dapat menyaring informasi yang kita terima. Sehingga informasi tersebut dapat diketahui kejelasnya dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, perlu diketahui bahwasanya terkait pencantuman logo instasnsi tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan, bahkan pihak terkait dapat dikenakan peringatan ataupun sanksi untuk mempertanggungjjawabkan perbuatannya.
 [ Said Satria – Kepala Departemen KASTRAT DEMA FEBI IAIN SURAKARTA]

Tim Video FEBI IAIN Surakarta juara 3 di ajang perlombaan antar FEBI Se-Indonesia Ajang perlombaan bergengsi Tahunan antar mahasisw...